Monday, March 7, 2011

"Mencari atau membuat strategi Pembangunan Indonesia,,," "Mencari Dampak Repelita (Rencana Pembangunan 5 tahun) terhadap Perekonomian.."

Nama  : Rotua LiLis
NPM  : 26210257
Kelas  : 1EB04
Tugas  : Tugas 2 Perekonomian Indonesia
_________________________________________________________________________________

1. Mencari atau membuat strategi pembangunan Indonesia.


Strategi Pembangunan Ekonomi Melalui Pemanfaatan Sumber Daya Alam

Filed Under Ekonomi, Lingkungan 

Pembangunan ekonomi ditentukan oleh banyak faktor. Faktor tersebut diantaranya adalah kondisi fisik (Termasuk iklim), lokasi geografi, jumlah dan kualitas sumber daya alam (SDA), sumber daya manusia (SDM), kondisi awal ekonomi, sosial dan budaya, peran pemerintah, perkembangan teknologi, kondisi ekonomi dan politik dunia, serta keamanan global.
Pemanfaatan lahan kosong yang memiliki berbagai macam sumber daya alam yang berlimpah baik biotik (Makhluk hidup, contohnya hewan dan tumbuhan) maupun abiotik (Benda mati, contohnya barang-barang tambang) dengan strategi dan perencanaan yang baik akan menghasilkan potensi ekonomi yang baik pula.
Pertama yang dilakukan adalah membuka lahan kosong yang dipergunakan sebagai pemukiman untuk tempat tinggal penduduk. Dari pemukiman tersebut, penduduk akan berusaha membuat, mencari dan mengelola kebutuhan pangan sendiri. Kemudian mulai berkembang pemanfaatan sumber daya alam yang menyusul munculnya lahan pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan dan pertambangan.
Pemanfaatan sumber daya alam menjadi lahan pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan dan pertambangan akan menghasilkan suatu produk. Dari pertanian akan menghasilkan barang-barang contohnya padi atau beras, perkebunan akan menghasilkan buah-buahan atau sayur mayur, dari perikanan akan menghasilkan berbagai macam ikan, peternakan akan menghasilkan daging, dari pertambangan akan menghasilkan macam-macam logam seperti emas, perak, dan tembaga. Dengan hasil produk penduduk, maka terbentuklah pasar sebagai pusat perdagangan di kawasan tersebut. Seiring berkembangnya zaman dan teknologi, dibangun sebuah pabrik untuk meningkatkan proses produksi dengan mengolah barang mentah menjadi barang setengah jadi. Disana akan terjadi penambahan nilai suatu barang (value added) yang akan meningkatkan produktifitas dan efesiensi.
Paparan diatas secara tidak langsung terjadi suatu roda perputaran ekonomi yang kecil. Perlu dibangun suatu pemerintahan untuk mengatur semua kegiatan tersebut. Kemudian dibangun perusahaan dan perindustrian yang merupakan inti dari suatu sistem ekonomi, selain itu juga untuk meningkatkan investasi baru dan penyerapan tenaga kerja. Namun suatu saat seiring berkembangnya penduduk, sumber daya alam akan habis sementara kebutuhan penduduk semakin meningkat yang akan mengakibatkan pencarian lahan baru sampai lahan kosong tersebut menjadi area industri yang maju.
Tetapi perlu diingat semakin berkembangnya teknologi, akan semakin sempit lahan yang dimiliki. Perlu di bangun suatu hutan lindung untuk para hewan dan tumbuhan untuk menjaga keseimbangan ekosistem agar tidak terjadi suatu bencana di kemudian hari.
Kesimpulan yang dapat kita ambil adalah dengan strategi pembangunan ekonomi melalui pemanfaatan Sumber daya alam yang baik, meskipun lahan kosong dimanfaatkan dengan cara yang berbeda-beda akan menghasilkan hasil yang baik pula.


Menurut Pendapat saya pribadi dengan sumber diatas :
Cara atau strategi pembangunan ekonomi di suatu negara bisa melalui banyak faktor. Misalnya kita bisa ambil contoh dari negara kita sendiri Indonesia. Indonesia adalah suatu negara yang menurut saya memiliki banyak sumber daya alam. Karena negara kita ini adalah negara yang subur dan banyak sekali ditumbuhi tumbuh-tumbuhan yang bisa dijadikan sumber daya alam. Kita memang memiliki banyak sumber daya alam, tetapi jika kita tidak bisa memanfaatkannya secara benar, tentunya sumber daya alam itu tidak bisa menghasilkan apa-apa. 
Salah satu cara untuk mendapatkan strategi pembangunan ekonomi adalah dengan cara kita yang memanfaatkan semua hasil sumber daya didalam negara kita ini. Dengan cara kita sendiri, bagaimana untuk mengolahnya agar bisa menjadi sesuatu yang sangat berguna? itu yang harus kita cari tahu.. Semua sumber daya Alam yang ada dinegara kita bisa menjadi berguna bila diolah dengan baik dan itu pun bisa membangkitkan  rencana pembangunan ekonomi dinegara kita.



2. Mencari Dampak Repelita (Rencana Pembangunan 5 tahun) terhadap Perekonomian

Dampak dari Repelita dan Pelita ke-V

“REPELITA V (tahun fiskal 1989/1990 – 1993/1994) dinilai sangat menentukankarena merupakan tahap akhir untuk persiapan menuju era tinggal landas (take off) padaperiode REPELITA VI. Pada masa REPELITA V ini pembangunan pada bidangekonomi diberikan prioritas dengan penekanan pada pembangunan pada Sektor Industridengan didukung oleh pertumbuhan yang cukup tinggi dari Sektor Pertanian.”
Berdasarkan uraian tersebut, diketahui bahwa, pada Repelita V, memang
menekankan pada pengembangan ekonomi/finansial.
Sedangkan pelita ke-V sendiri bertujuan :
·         Melanjutkan deregulasi dengan tujuan menarik sebanyak mungkin industri yangberpindah lokasi (relokasi) dari satu negara ke negara lain, yang pada umumnyaberupa foot loose industry seperti industri elektronika, sepatu dan garmen yangpadat karya
·         Melanjutkan kebijaksanaan Pelita IV
Selain itu, pelita V juga menawarkan peningkatan investasi di Indonesia,investasi tersebut sekitar Rp. 334,4 triliun. Kebijakan untukmendorong pengembanganindustri kayu ditandai oleh kenaikan pajak ekspor kayu yang tinggi (prohibitive tax). Didalam Pelita V direncanakan pertumbuhan penduduk turun sampai 1,8% Caranya? Pemerintah akan mengembangkan wilayah cakupan dari program KB, dimana padaperiode sebelumnya program KB hanya di pusatkan di Jawa dan Bali.
Pada segi ekspor-inpor, dampak dari pelita IV suda terlihat dimana pertumbuhanekspor diharapkan mencapai sekitar 13,3 persen per tahun, dengan ekspor di sektorindustri memberikan sumbangan sekitar 17,4 persen, yang meliputi kenaikan nilaitambah ekspor dari US$ 23,4 miliar di akhir masa pelita V. Selain itu juga ditargetkanoleh Menko (yang berjabat pada saat itu) untuk melakukan peningkatan ekspornonmigas 15,6 persen per tahun pada Pelita V.




Program Repelita Kelima Ahmadinejad



Draf program pembangunan ekonomi, sosial dan budaya selama lima tahun mendatang diserahkan Presiden Republik Islam Iran, Mahmoud Ahmadinejad kepada parlemen negara ini pada hari Ahad (10/1). Dengan demikian draf program repelita kelima itu kini berada di komisi-komisi bersama dan gabungan parlemen untuk dibahas lebih lanjut.
Ahmadinejad dalam pidatonya saat menyerahkan draft program repelita kelima kepada parlemen, menyinggung potensi-potensi alam Iran yang sangat luar biasa seperti sumber energi dan posisi strategis geo-politik negara ini. Ia juga menekankan pengoptimalan undang-undang dasar dalam program repelita. Dikatakannya, “Draf ini disusun sedemikian rupa dengan memanfaatkan segala potensi yang ada.”
Program lima tahun mendatang yang diajukan Ahmadinejad, tetap mengacu pada target-target program keempat yang masih dalam koridor program jangka panjang 20 tahun. Draf itu juga selaras dengan program subsidi terarah, yang pekan lalu diratifikasi parlemen. Program subsidi terarah itu disebut-sebut sebagai agenda pembenahan struktur terbesar dalam perekonomian Republik Islam Iran.
Dari sisi lain, program repelita kelima juga mengacu pada pelaksanaan kebijakan-kebijakan besar pasal 44 yang termaktub dalam Undang-Undang Dasar Republik Islam Iran. Pasal 44 itu mengarah pada privatisasi dan stabilitas perkembangan ekonomi.
Serangkaian penjelasan tadi menunjukkan bahwa program kelima Ahmadinejad mempunyai kekhususan tersendiri yang berupaya menerapkan agenda-agenda kerja dengan memperhatikan aspek keadilan sosial dan ekonomi. Di samping itu, program kelima Ahmadinejad mempunyai serangkaian target seperti perluasan kwantitas dan kwalitas produksi dalam negeri, eskpor, sains dan teknologi.
Dengan target-target tersebut, kebinet Ahmadinejad dihadapkan pada agenda berat dan sensitif. Sebab, program repelita itu harus diimplementasikan dengan menekan inflasi akibat program subsidi terarah dan merealisasikan target-target program jangka pendek dan jangka panjang.
Saat ini, menciptakan lapangan kerja, mengatasi inflasi serta mengontrol likuiditas dan sumber-sumber keuangan setelah implementasi program subsidi terarah untuk produksi dan penerapan program pembangunan, adalah di antara agenda-agenda pemerintah Ahmadinejad. Tentunya, hal itu semua bergantung pada beberapa hal prinsip seperti stabilitas pasar kerja, invetastasi dan bursa, pelembagaan program pengarahan subsidi pada bagian-bagian produksi, dukungan efektif untuk produksi dalam negeri dan pengokohan ekspor non-migas.
Mengingat peran langsung pendapatan minyak dalam perekonomian Iran, stabilitas harga minyak dunia merupakan variabel utama dalam merealisasikan target-target ekonomi program kelima Ahmadinejad. Tentunya, implementasi itu membutuhkan analisa khusus dan detail para pakar.
Sumber : http://sosbud.kompasiana.com/2010/01/11/program-repelita-kelima-ahmadinejad/


Pemerintahan Orde Baru

Tepatnya sejak bulan Maret 1966 memasuki pemerintahan Orde Baru. Dalam era Orde Baru, pemerintah lebih ditujukkan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat lewat pembangunan ekonomi dan sosial di tanah air. Pemerintahan Orde Baru menjalin hubungan baik dengan negara-negara Barat dan menjauhi pengaruh ideologi komunis. Indonesia juga kembali menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan lembaga dunia lainnya, seperti Bank Dunia dan Dana Moneter International (IMF).
Tujuan jangka panjang dari pembangunan ekonomi di Indonesia pada masa Orde Baru adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui suatu proses industrialisasi dalam skala besar.
Pada bulan April 1969 Repelita I (rencana pembangunan lima tahun pertama) dimulai pada penekanan utama pada pembangunan sektor pertanian dan industry-industri yang terkait, seperti agroindustri.
Dampak dari Repelita I dan repelita-repelita berikutnya terhadap perekonomian di Indonesia cukup megagumkan, terutama dilihat pada tingkat makro. Proses pembangunan bejalan sangat cepat dengan laju pertumbuhan per tahun yang cukup tinggi, jauh lebih baik daripada pemerintahan Orde Lama.
Keberhasilan tersebut tidak saja disebabkan oleh kemampuan kabinet-kabinet yang dipimpin oleh Presiden Soeharto yang lebih solid dibanding pada masa Orde Lama, tetapi juga berkat penghasilan ekspor yang sangat besar dari minyak, terutama pada masa krisis atau oil boom pertama pada tahun 1973/1974. Peranan PMA di Indonesia pada pertengahan dekade 1980-an juga semakin besar.
Akan tetapi, hal-hal positif yang dibicarakan di atas tidak mengatakan bahwa pemerintahan Orde Baru tanpa cacat. Kebijakan-kebijakan ekonomi selama masa Orde Baru memang telah menghasilkan suatu proses transformasi ekonomi yang pesat dan laju pertumbuhan yang tinggi, tetapi dengan biaya ekonomi yang tinggi, serta fundamental ekonomi yang rapuh. Hal terakhir ini dapat dilihat antara lain pada buruknya kondisi sektor perbankan  nasional dan semakin besarnya ketegantunagn Indonesia terhadap modal asing, termasuk pinjaman dan impor. Ini semua akhirnya membuat Indonesia dilanda krisis ekonomi besar yang diawali oleh krisis nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada pertengahan tahun 1997.
Sumber : http://evaruth.wordpress.com/2011/02/17/sistem-perekonomian-indonesia/

No comments:

Post a Comment