Waste
management , Inc (WMI) didirikan oleh dua sepupu Dean Buntrock dan Wayne
Huizenga. Perusahaan bergerak dalam industri pembuangan limbah di AS. Waste
menjadi perusahaan manajemen limbah terbesar di AS. Sayangnya pertumbuhan
sebenarnya didukung oleh “kebijakan akuntansi yang agresif” dan ketika
profitabiltas dan pertumbuhan riil melambat pada awal periode 1990-an, Dean
Buntrock dan rekan-rekannya mulai memanipulasi laporan keuangan perusahaan
untuk menjaga tampilan kesuksesan perusahaan. Akhirnya, kurangnya pertumbuhan
riil terungkap, manajemen tela berubah dan penyelidikan dimulai. Pada bulan
februari 1998, WMI mengumumkan penyajian kembali laba yang dilaporkan dalam
periode 1992-1996, mengakui bahwa keuntungan telah digelembungkan sebesar $3,54
miliar sebelum pajak. Dampaknya harga saham WMI tidak menguntungkan dan
pertumbuhan saham mulai rusak.
SEC
menyelidiki dan memasukan tuntutan atas kecurangan besar-besaran terhadap
mantan pejabat WMI, Arthur Andersen sebagai auditor, dan beberapa mitra Arthur
Andersen. Arthur Andersen dikenakan denda sebesar $7 juta, sedangkan
mitra-mitranya dikenakan denda dan dilarang berpraktik lagi oleh SEC. untuk
membayar tuntutan atas class action dari para pemegang saham, WMI membayar
denda sebesar $677 juta ,dan Arthur Andersen membayar denda $95 juta.
Pada bulan juli 1997,
Buntrock menyerahkan jabatannya untuk Ronald T. Lemay yang sebelumnya adalah
seorang eksekutif di Sprint Corp. pada tanggal 29 oktober , setelah 3 bulan ia
bekerja di WMI, ia mengundurkan diri dan kembali ke perusahaan lamanya. Namun,
Lemay telah melakukan penyelidikan atas manipulasi akuntansi yang kemudian
menjadi titik awal untuk mengetahui perlunya penyajian kembali laporan keuangan
periode 1992-1996 yang diperlukan untuk mengoreksi berbagai penggelembungan dan
titik awal untuk investigasi SEC berikutnya. Dalam informasi yang di rilis SEC
pada tanggal 28 maret 2002, SEC membuat tuduhan sebagai berikut :
Terdakwa secara curang
memanipulasi hasil keuangan perusahaan untuk memenuhi target laba yang telah
ditentukan dengan secara tidak tepat menghilangkan dan menunda beban periode
berjalan untuk melakukan banyak praktik akuntansi yang tidak benar untuk
mencapai tujuan ini. Diantaranya :
·
Menghindari
beban penyusutan truk sampah mereka dengan menetapkan nilai sisa yang tidak
mendukung dan meningkat sisanya serta memeperpanjang masa manfaat.
·
Menetapkan
nilai sisa dengan sewenang-wenang pada asset lain yang sebelumnya tidak
memiliki nilai sisa.
·
Gagal
untuk mencatat beban penurunan nilai dari tempat pembungan sampah karena mereka
telah dipenuhi dengan sampah.
·
Menolak
untuk mencatat beban yang diperlukan untuk menghapus biaya akibat
ketidaksuksesan dan pengabaian proyek pengembangan tempat pembungan sampahnya.
·
Membentuk
cadangan lingkungan yang meningkat sehubungan dengan akuisisi sehingga
kelebihan cadangan dapat digunakan untuk menghindari pencatatan beban usaha
yang tidak terkait.
·
Mengkapitalisasi
berbagai biaya secara tidak benar
·
Gagal
untuk membentuk cadangan yang cukup untuk membayar pajak penghasilan dan biaya-biaya
lainnya.
Manipulasi
ini menimbulkan jumlah agregat selama periode 992-1996 seperti ditunjukan oleh
penyajian kembali kumulatif yang diumumkan pada awal tahun 1998 sebagaimana
dilaporkan dalam keluhan SEC. Arthur Andersen melanjutkan tugasnya sebagai
auditor perusahaan tetapi dengan pengawasan komite audit dan melibatkan KAP Big
5 lainnyauntuk mengawasi penyajian kembali laporan keuangan. Pada bulan
februari 1998 WMI mengumumkan bahwa perusahaan menyajikan kembali laporan
keuangan untuk periode 1992-1996 serta tiga kuatal pertama tahun 1997. Dalam
penyajian kembali, melalui tiga kuartal pertama, perusahaan mengakui secara
material telah menggelembungkan laba sebelum pajak sekitar $1,7 miliar dan
mengecilkan elemen tertentu dari beban pajaknya sebesar $190 juta. Perusahaan
mengakui bahwa secara keseluruhan perusahaan telah menggelembungkan laba bersih
setelah pajak sebesar lebih dari $1 miliar.
Pada
awal kecurangan , manajemen menutup biaya audit Andersen dan menyarankan para
mitra Andersen bahwa KAP bisa mendapatkan biaya tambahan melalui “pekerjaan
khusus”. Akan tetapi Andersen mengidentifikasi praktik akuntansi yang tidak
benar serta mengukur dampaknya pada laporan keuangan perusahaan. Andersen
menagih kantor pusat perusahaan WMI sebesar $7,5 juta untuk biaya audit. Hal
tersebut berlangsung selama periode tuuh tahun. Namun, Andersen juga menagih
biaya sebesar $11,8 juta untuk biaya lain diantaranya banyak yang terkait
dengan pajak, layanan konsultasi, dan masalah regulasi. Selain itu entitas yang
terkait, Andersen Consulting juga menagih kantor pusat WMI sebesar $6 juga
untuk tambahan biaya non audit.
Namun,
walaupun bersalah, Arthur Andersen tidak dipecat sebagai auditor WMI sampai
tahun 2010. Menurut komite audit, Arthur Andersen terus membantu pemeriksaan
akuntansi. “jika anda ingin menemukan dimana tulang dikuburkan, … ‘anda harus
menggunakan anjing.’”. Arthur Andersen dan WMI telah digugat untuk beberapa
class action oleh banyak pemegang saham yang marah. Tidak mengherankan jika
timbul keyakinan bahwa para pemegang saham akan ditempatkan pada manajemen WMI
dan pengumuman laba akan dating terkikis secara parah.
Kasus Etika : Waste Management, Inc.
1. Mengapa
Arthur Andersen tidak menentang keinginan management WMI?
Jawab:
Karena, Arthur Andersen tertarik untuk menerima tawaran uang sebesar $11,8 juta
dari WMI diluar gaji pokok audit sebesar $7,5 juta untuk melakukan kecurangan
keuangan yang besar, yaitu memanipulasi hasil keuangan perusahaan untuk
memenuhi target laba yang telah ditentukan dengan menghilangkan dan menunda
beban periode berjalan. Selain biaya tersebut ada sebuah entitas yang terkait
yaitu Andersen Consulting yang menagih perusahaan WMI sekitar $6 juta untuk
biaya tambahan non audit.
2. Apakah
aspek-aspek model manajemen resiko yang keliru dipertimbangkan oleh mitra
Arthur Andersen?
Jawab : Kebijakan
akuntansi yang agresif dan ketika probabilitas dan pertumbuhan riil melambat
pada awal tahun 1990an. Dean Buntrock mulai memanipulasi laporan keuangan
perusahaan untuk menjaga tampilan kesuksesan perusahaan.
3. Kepada
siapakah seharusnya Arthur Andersen dapat mengeluhkan jika manajemen WMI
bertindak tidak benar ?
Jawab
:
Komite Audit American Institute
Certified of Publik Accountants (AICPA) menerbitkan SAS no. 60 dan 61 yang
bertujuan untuk menciptakan link antara auditor dengan pemilik, yakni mela lui
komunikasi antara auditor independen dengan komite audit. Hal penting yang
disebutkan dalam standar tersebut, antara lain pengungkapan kelemahan
pengendalian internal , adanya perbedaan pendapat dengan manajemen, pengaruh
dari kebijakan akuntansi tertentu yang signifikan, serta kendala yang dihadapi
dalam melakukan audit.
4. Apakah
Dewan Direksi WMI dan Komite Audit melakukan pekerjaannya?
Jawab: Tidak,
hal ini terbukti oleh WMI melakukan kecurangan keuangan yang besar, yaitu
memanipulasi hasil keuangan perusahaan untuk memenuhi target laba yang telah
ditentukan dengan menghilangkan dan menunda beban periode berjalan. Mereka
melakukan banyak praktik akuntansi yang tidak benar untuk mencapai tujuan
diantaranya yaitu :
·
Menghindari beban
penyusutan truk sampah dengan emnetapkan nilai yang tidak mendukung dan
meningkat sisa, serta memperpanjang masa manfaat.
·
Menetapkan nilai sisa
dengan sewenang – wenang pada aset lain yang sebelumnya tidak memiliki nilai
sisa.
·
Gagal untuk mencatat
beban penurunan nilai dari tempat pembuangan sampah karena telah dipenuhi
dengan sampah.
·
Menolak untuk mencatat
beban yang diperlukan untuk menghapus
biaya akibat ketidak suksesan dan pengabaian proyek pengembangan tempat
pembuangan sampahnya.
·
Cadangan lingkungan
yang meningkat (Kewajiban) sehubungan dengan akuisisi sehingga kelebihan
cadangan dapat digunakan untuk menghindari pencatatan beban usaha yang terkait.
·
Mengkapitalisasi
berbagai biaya secara tidak benar.
·
Gagal untuk membentuk
cadangan yang cukup (Kewajiban) untuk membayar pajak penghasilan dan biaya –
biaya lainnya.
5. Apakah
denda yang dikenakan cukup tinggi?
Jawab
: Tidak, karena perusahaan telah melakukan penggelembungan dana sebesar $3,54
miliar, sedangkan Arthur Anderson membayar denda hanya sebesar $7 Juta dan WMI
membayar denda hanya sebesar $677 Juta, dengan kontribusi dari Arthur Anderson
sebesar $95 Juta.
6. Apakah
seharusnya anda menggunakan “Anjing” yang sama untuk menemukan “Tulang” dalam
suatu skandal akuntansi?
Jawab : Seharusnya
menggunakan “Anjing” yang berbeda agar “Tulang” dalam skandal akuntansi yang
ditemukan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya tanpa ada manipulasi dan
kecurangan laporan keuangan.
“TUGAS ETIKA PROFESI”
4EB07
Nama Kelompok :
·
Rotua Lilis (26210257)
·
Scesar Sahala U (26210424)
·
Shinta Prastanti D (26210524)
·
Siti Filza Atika (26210589)
·
Stevi Grace Polii (26210695)
·
Suciati Rukmini (26210711)
·
Sulaiman (26210729)
·
Tika Dian Pertiwi (26210896)